Pelangi adalah salah satu fenomena optik yang
terjadi secara alamiah dalam atmosfir bumi. Dalam fisika, warna-warna lazim
diidentifikasikan dari panjang gelombang. Misalnya, warna merah memiliki
panjang gelombang sekitar 625 – 740 nm, dan biru sekitar 435 – 500 nm. Kumpulan
warna-warna yang dinyatakan dalam panjang gelombang (biasa disimbolkan dengan
λ) ini disebut spektrum warna. Warna-warna ini adalah komponen dari cahaya
putih yang disebut cahaya tampak (visible light) atau gelombang tampak.
Komponen lainnya adalah cahaya yang tidak tampak (invisible light), seperti
inframerah (di sebelah kanan warna merah) dan ultraviolet (di sebelah kiri
jingga). Sinar putih yang biasa kita lihat (disebut juga cahaya tampak atau
visible light) terdiri dari semua komponen warna dalam spektrum di atas – tentu
saja ada komponen lain yang tidak terlihat, disebut invisible light.
Pelangi terbentuk karena pembiasan sinar matahari oleh
tetesan air yang ada di atmosfir. Ketika sinar matahari melalui tetesan air,
cahaya tersebut dibengkokkan sedemikian rupa sehingga membuat warna-warna yang
ada pada cahaya tersebut terpisah. Tiap warna dibelokkan pada sudut yang
berbeda, dan warna merah adalah warna yang paling terakhir dibengkokkan,
sedangkan ungu adalah yang paling pertama.
berawal dari cahaya matahari, cahaya
matahari adalah cahaya yang terdiri dari beberapa warna atau sering disebut
polikromatik. Cahaya yang bisa ditangkap oleh mata manusia dengan tanpa alat
bantu hanya 7 warna yaitu warna merah, jingga, kuning, nila, dan ungu.
Warna-warna tersebut disebut juga dengan cahaya tampak.
Dalam pelajaran Fisika yang telah
diterangkan oleh guruku, cahaya tampak termasuk gelombang elektromagnetik yang
terjadi akibat adanya medan magnet dan medan listrik. Panjang gelombang cahaya
tampak berbeda-beda mulai dari 4.000 Å sampai 7.000 Å dan juga memiliki
frekuensi 4,3 x 1014 Hz sampai 7,5 x 1014 Hz.
Dalam cahaya merah dan ungu mengapa
selalu ada diatas dan dibawah pada pelanggi?
Ini disebabkan karena cahaya merah adalah bagian dari Spektrum cahaya tampak yang memiliki frekuensi paling rendah atau panjang gelombang paling panjang bila dibandingkan dengan cahaya tampak lainnya. Dan cahaya ungu memiliki frekuensi paling tinggi dan panjang gelombang paling pendek. Sehingga antara warna merah dan ungu tidak saling bertemu, warna merah berada di paling ujung pada pelangi dan warna ungu berada di paling bawah pada pelangi.
Ini disebabkan karena cahaya merah adalah bagian dari Spektrum cahaya tampak yang memiliki frekuensi paling rendah atau panjang gelombang paling panjang bila dibandingkan dengan cahaya tampak lainnya. Dan cahaya ungu memiliki frekuensi paling tinggi dan panjang gelombang paling pendek. Sehingga antara warna merah dan ungu tidak saling bertemu, warna merah berada di paling ujung pada pelangi dan warna ungu berada di paling bawah pada pelangi.
Pelangi terjadi apabila cahaya mengalami
pembiasan ketika cahaya matahari terkena air hujan. Pelangi hanya dapat dilihat
pada saat ada hujan disertai dengan cahaya matahari. Posisi pengamat juga
menentukan, yaitu diantara hujan dan sinar matahari, dan sinar matahari berada
di belakang si pengamat. Sehingga terjadi garis lurus antara matahari,
pengamat, dan busur pelangi. Akibatnya terbentuklah pelangi dari hasil
pembiasan dan posisi pengamat tadi.
Pelangi adalah salah satu fenomena optik yang
terjadi secara alamiah dalam atmosfir bumi. Dalam fisika, warna-warna lazim
diidentifikasikan dari panjang gelombang. Misalnya, warna merah memiliki
panjang gelombang sekitar 625 – 740 nm, dan biru sekitar 435 – 500 nm. Kumpulan
warna-warna yang dinyatakan dalam panjang gelombang (biasa disimbolkan dengan
λ) ini disebut spektrum warna. Warna-warna ini adalah komponen dari cahaya
putih yang disebut cahaya tampak (visible light) atau gelombang tampak.
Komponen lainnya adalah cahaya yang tidak tampak (invisible light), seperti
inframerah (di sebelah kanan warna merah) dan ultraviolet (di sebelah kiri
jingga). Sinar putih yang biasa kita lihat (disebut juga cahaya tampak atau
visible light) terdiri dari semua komponen warna dalam spektrum di atas – tentu
saja ada komponen lain yang tidak terlihat, disebut invisible light.
Pelangi terbentuk karena pembiasan sinar matahari oleh
tetesan air yang ada di atmosfir. Ketika sinar matahari melalui tetesan air,
cahaya tersebut dibengkokkan sedemikian rupa sehingga membuat warna-warna yang
ada pada cahaya tersebut terpisah. Tiap warna dibelokkan pada sudut yang
berbeda, dan warna merah adalah warna yang paling terakhir dibengkokkan,
sedangkan ungu adalah yang paling pertama.
berawal dari cahaya matahari, cahaya
matahari adalah cahaya yang terdiri dari beberapa warna atau sering disebut
polikromatik. Cahaya yang bisa ditangkap oleh mata manusia dengan tanpa alat
bantu hanya 7 warna yaitu warna merah, jingga, kuning, nila, dan ungu.
Warna-warna tersebut disebut juga dengan cahaya tampak.
Dalam pelajaran Fisika yang telah
diterangkan oleh guruku, cahaya tampak termasuk gelombang elektromagnetik yang
terjadi akibat adanya medan magnet dan medan listrik. Panjang gelombang cahaya
tampak berbeda-beda mulai dari 4.000 Å sampai 7.000 Å dan juga memiliki
frekuensi 4,3 x 1014 Hz sampai 7,5 x 1014 Hz.
Dalam cahaya merah dan ungu mengapa
selalu ada diatas dan dibawah pada pelanggi?
Ini disebabkan karena cahaya merah adalah bagian dari Spektrum cahaya tampak yang memiliki frekuensi paling rendah atau panjang gelombang paling panjang bila dibandingkan dengan cahaya tampak lainnya. Dan cahaya ungu memiliki frekuensi paling tinggi dan panjang gelombang paling pendek. Sehingga antara warna merah dan ungu tidak saling bertemu, warna merah berada di paling ujung pada pelangi dan warna ungu berada di paling bawah pada pelangi.
Ini disebabkan karena cahaya merah adalah bagian dari Spektrum cahaya tampak yang memiliki frekuensi paling rendah atau panjang gelombang paling panjang bila dibandingkan dengan cahaya tampak lainnya. Dan cahaya ungu memiliki frekuensi paling tinggi dan panjang gelombang paling pendek. Sehingga antara warna merah dan ungu tidak saling bertemu, warna merah berada di paling ujung pada pelangi dan warna ungu berada di paling bawah pada pelangi.
Pelangi terjadi apabila cahaya mengalami
pembiasan ketika cahaya matahari terkena air hujan. Pelangi hanya dapat dilihat
pada saat ada hujan disertai dengan cahaya matahari. Posisi pengamat juga
menentukan, yaitu diantara hujan dan sinar matahari, dan sinar matahari berada
di belakang si pengamat. Sehingga terjadi garis lurus antara matahari,
pengamat, dan busur pelangi. Akibatnya terbentuklah pelangi dari hasil
pembiasan dan posisi pengamat tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar