Recount Text - Belajar bahasa Inggris pada kesempatan kali ini akan membahas mengenaiRecount Text. Mungkin banyak teman-teman yang masih bingung apa sih perbedaan antara Recount Text dengan Narrative Text. Memang keduanya merupakan jenis teks Narration (lihat: Jenis Teks Bahasa Inggris) yang merupakan jenis teks yang menceritakan cerita masa lalu. Untuk tahu lebih jauh mengenai Recount Text, di bawah ini penulis hadirkan penjelasan lengkap mengenai Recount Tex. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
Jumat, 04 Desember 2015
Descriptive dan Contohnya Sip
DESCRIPTIVE TEXT, atau dalam istilah writing hanya dikenal dengan "description" adalah salah satu pelajaran bahasa Inggris yang harus dikuasai tidak hanya oleh anak SMP, tapi juga oleh anak SMA, Mahasiswa dan siapapun yang mencintai bahasa Inggris. Karena bagaimanapun, materi descriptive writing sangat perlu untuk perkembangan kemampuan bahasa Inggris kita.
Senin, 02 November 2015
Contoh Makalah tentang NKRI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya.
Di dalam makalah ini, saya telah berusaha menguraikan sebaik mungkin
semua hal yang berkaitan dengan upaya mempertahankan NKRI. Besar harapan saya
agar pembaca mampu memahami lebih jauh tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan hal tersebut.
Akan tetapi, saya menyadari bahwa di dalam makalah ini, masih terdapat banyak
kekurangan yang tentunya mengakibatkan makalah ini masih dikatakan jauh dari
sempurna. Maka dari itu, saya harapkan pembaca dapat memaklumi serta memberi
kritik dan saran yang membangun demi terwujudnya makalah yang lebih baik di
masa yang akan datang.
Sidoarjo, 4
November 2015
Penulis
Daftar Isi
Selasa, 06 Oktober 2015
contoh Makalah tentang Lab Fisika
BAB I
Pembukaan
a.1
Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau
kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau
pelatihan. Oleh karena itu, pendidikan sangatlah penting. Pendidikan juga harus
sesuai dengan perkemvangan zaman dan teknologi saat ini. Untuk meningkatkan
mutu pendidikan yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman tersebut,
maka diperlukan peningkatan di segala bidang misalnya terpenuhinya semua
fasilitas-fasilitas penunjang pendidikan. Salah satu fasilitas penunjang
pendidikan yang sangat penting adalah adanya laboratorium di sekolah. Tujuan
pengadaan laboratorium di sekolah tersebut adalah meningkatkan kemampuan
praktik siswa di laboratorium. Laboratorium sekolah haruslah memenuhi standar
pembelajaran di sekolah dengan kata lain harus memperhatikan kualitas maupun
kwantitas di bidang fisik dan material baik itu berupa sarana gedung, desain,
gedung, peralatan maupun bahan-bahan praktik, dan tenaga laboratorium yang
kesemuanya merupakan komponen penunjang pendidikan praktik siswa di
laboratorium. Laboratorium sekolah ada beberapa macam yaitu : Laboratorium
Fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi, dan laboratorium komputer.
Adapun yang di bahas dalam makalah ini adalah laboratorium fisika.
Contoh Makalah Lab Fisika (OK)
BAB I
Pembukaan
a.1
Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau
kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau
pelatihan. Oleh karena itu, pendidikan sangatlah penting. Pendidikan juga harus
sesuai dengan perkemvangan zaman dan teknologi saat ini. Untuk meningkatkan
mutu pendidikan yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman tersebut,
maka diperlukan peningkatan di segala bidang misalnya terpenuhinya semua
fasilitas-fasilitas penunjang pendidikan. Salah satu fasilitas penunjang
pendidikan yang sangat penting adalah adanya laboratorium di sekolah. Tujuan
pengadaan laboratorium di sekolah tersebut adalah meningkatkan kemampuan
praktik siswa di laboratorium. Laboratorium sekolah haruslah memenuhi standar
pembelajaran di sekolah dengan kata lain harus memperhatikan kualitas maupun
kwantitas di bidang fisik dan material baik itu berupa sarana gedung, desain,
gedung, peralatan maupun bahan-bahan praktik, dan tenaga laboratorium yang
kesemuanya merupakan komponen penunjang pendidikan praktik siswa di
laboratorium. Laboratorium sekolah ada beberapa macam yaitu : Laboratorium
Fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi, dan laboratorium komputer.
Adapun yang di bahas dalam makalah ini adalah laboratorium fisika.
BAKTERI kelas 10
Pengertian Bakteri
Bakteri dilihat dengan mikroskop elektron |
Selasa, 15 September 2015
TUGAS AL-QUR’AN HADIST TENTANG AQIDAH
Pengertian Aqidah Secara Bahasa (Etimologi) :
Kata "‘aqidah" diambil dari kata dasar "al-‘aqdu" yaitu ar-rabth(ikatan), al-Ibraam (pengesahan), al-ihkam(penguatan), at-tawatstsuq(menjadi kokoh, kuat), asy-syaddu biquwwah(pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk(pengokohan) dan al-itsbaatu(penetapan). Di antaranya juga mempunyai arti al-yaqiin(keyakinan) dan al-jazmu(penetapan).
"Al-‘Aqdu" (ikatan) lawan kata dari al-hallu(penguraian, pelepasan). Dan kata tersebut diambil dari kata kerja: " ‘Aqadahu" "Ya'qiduhu" (mengikatnya), " ‘Aqdan" (ikatan sumpah), dan " ‘Uqdatun Nikah" (ikatan menikah). Allah Ta'ala berfirman, "Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja ..." (Al-Maa-idah : 89).
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id. (Lihat kamus bahasa: Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu'jamul Wasiith: (bab: ‘Aqada).
Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah aqidah; baik itu benar ataupun salah.
Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi)
Yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidka tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung suatu keraguan apapun pada orang yang menyakininya. Dan harus sesuai dengan kenyataannya; yang tidak menerima keraguan atau prasangka. Jika hal tersebut tidak sampai pada singkat keyakinan yang kokoh, maka tidak dinamakan aqidah. Dinamakan aqidah, karena orang itu mengikat hatinya diatas hal tersebut.
Aqidah Islamiyyah:
Maknanya adalah keimanan yang pasti teguh dengan Rububiyyah Allah Ta'ala, Uluhiyyah-Nya, para Rasul-Nya, hari Kiamat, takdir baik maupun buruk, semua yang terdapat dalam masalah yang ghaib, pokok-pokok agama dan apa yang sudah disepakati oleh Salafush Shalih dengan ketundukkan yang bulat kepada Allah Ta'ala baik dalam perintah-Nya, hukum-Nya maupun ketaatan kepada-Nya serta meneladani Rasulullah SAW.
Aqidah Islamiyyah:
Jika disebutkan secara mutlak, maka yang dimaksud adalah aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, karena itulah pemahaman Islam yang telah diridhai oleh Allah sebagai agama bagi hamba-Nya. Aqidah Islamiyyh adalah aqidah tiga generasi pertama yang dimuliakan yaitu generasi sahabat, Tabi'in dan orang yang mengikuti mereka dengan baik.
Nama lain Aqidah Islamiyyah:
Menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah, sinonimnya aqidah Islamiyyah mempunyai nama lain, di antaranya, at-Tauhid, as-Sunnah, Ushuluddiin, al-Fiqbul Akbar, Asy-Syari'iah dan al-Iman.
Nama-nama itulah yang terkenal menurut Ahli Sunnah dalam ilmu ‘aqidah.
Sumber: Diadaptasi dari Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, Al-Wajiiz fii Aqiidatis Salafis Shaalih (Ahlis Sunnah wal Jama'ah), atau Intisari Aqidah Ahlus Sunah wal Jama'ah), terj. Farid bin Muhammad Bathathy(Pustaka Imam Syafi'i, cet.I), hlm. 33-35.
Kata "‘aqidah" diambil dari kata dasar "al-‘aqdu" yaitu ar-rabth(ikatan), al-Ibraam (pengesahan), al-ihkam(penguatan), at-tawatstsuq(menjadi kokoh, kuat), asy-syaddu biquwwah(pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk(pengokohan) dan al-itsbaatu(penetapan). Di antaranya juga mempunyai arti al-yaqiin(keyakinan) dan al-jazmu(penetapan).
"Al-‘Aqdu" (ikatan) lawan kata dari al-hallu(penguraian, pelepasan). Dan kata tersebut diambil dari kata kerja: " ‘Aqadahu" "Ya'qiduhu" (mengikatnya), " ‘Aqdan" (ikatan sumpah), dan " ‘Uqdatun Nikah" (ikatan menikah). Allah Ta'ala berfirman, "Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja ..." (Al-Maa-idah : 89).
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id. (Lihat kamus bahasa: Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu'jamul Wasiith: (bab: ‘Aqada).
Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah aqidah; baik itu benar ataupun salah.
Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi)
Yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidka tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung suatu keraguan apapun pada orang yang menyakininya. Dan harus sesuai dengan kenyataannya; yang tidak menerima keraguan atau prasangka. Jika hal tersebut tidak sampai pada singkat keyakinan yang kokoh, maka tidak dinamakan aqidah. Dinamakan aqidah, karena orang itu mengikat hatinya diatas hal tersebut.
Aqidah Islamiyyah:
Maknanya adalah keimanan yang pasti teguh dengan Rububiyyah Allah Ta'ala, Uluhiyyah-Nya, para Rasul-Nya, hari Kiamat, takdir baik maupun buruk, semua yang terdapat dalam masalah yang ghaib, pokok-pokok agama dan apa yang sudah disepakati oleh Salafush Shalih dengan ketundukkan yang bulat kepada Allah Ta'ala baik dalam perintah-Nya, hukum-Nya maupun ketaatan kepada-Nya serta meneladani Rasulullah SAW.
Aqidah Islamiyyah:
Jika disebutkan secara mutlak, maka yang dimaksud adalah aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, karena itulah pemahaman Islam yang telah diridhai oleh Allah sebagai agama bagi hamba-Nya. Aqidah Islamiyyh adalah aqidah tiga generasi pertama yang dimuliakan yaitu generasi sahabat, Tabi'in dan orang yang mengikuti mereka dengan baik.
Nama lain Aqidah Islamiyyah:
Menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah, sinonimnya aqidah Islamiyyah mempunyai nama lain, di antaranya, at-Tauhid, as-Sunnah, Ushuluddiin, al-Fiqbul Akbar, Asy-Syari'iah dan al-Iman.
Nama-nama itulah yang terkenal menurut Ahli Sunnah dalam ilmu ‘aqidah.
Sumber: Diadaptasi dari Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, Al-Wajiiz fii Aqiidatis Salafis Shaalih (Ahlis Sunnah wal Jama'ah), atau Intisari Aqidah Ahlus Sunah wal Jama'ah), terj. Farid bin Muhammad Bathathy(Pustaka Imam Syafi'i, cet.I), hlm. 33-35.
dalil alquran
tentang aqidah
Beberapa dalil tentang aqidah. Diantaranya adalah firman
Allah:
مَنْيُطِعِالرَّسُولَفَقَدْأَطَاعَاللَّهَ
“barangsiapa yang taat kepada rasul maka sungguh dia
telah taat kepada Allah.”
(QS.An-nisaa:80)
Dan firman-Nya:
وَأَطِيعُواالرَّسُولَلَعَلَّكُمْتُرْحَمُونَ
“Taatlah kalian kepada rasul semoga kalian dirahmati.”
(QS.An-Nuur:56)
Dan firman-Nya Jalla wa’alaa:
قُلْأَطِيعُوااللَّهَوَأَطِيعُواالرَّسُولَفَإِنْتَوَلَّوْافَإِنَّمَاعَلَيْهِمَاحُمِّلَوَعَلَيْكُمْمَاحُمِّلْتُمْوَإِنْتُطِيعُوهُتَهْتَدُواوَمَاعَلَىالرَّسُولِإِلَّاالْبَلَاغُالْمُبِينُ
“Katakanlah: “Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul;
dan jika kamu berpaling Maka Sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang
dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang
dibebankan kepadamu. dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat
petunjuk. dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat
Allah) dengan terang”.
(QS.An-Nuur:54)
Dan Allah Azza wajalla berfirman:
قُلْأَطِيعُوااللَّهَوَالرَّسُولَفَإِنْتَوَلَّوْافَإِنَّاللَّهَلَايُحِبُّالْكَافِرِينَ
“Katakanlah: “Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu
berpaling, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”.
(QS.Ali Imran:32)
Dan ayat-ayat yang masih banyak lagi dari kitabullah Azza
wajalla.
Dan telah datang pula perintah dari Allah Azza wajalla untuk
mengikuti RAsul-Nya Shallallahu alaihi wasallam berupa perintah untuk
menjadikannya sebagai suri tauladan dalam banyak tempat (dalam al-qur’an).
Allah Azza wajalla berfirman:
قُلْإِنْكُنْتُمْتُحِبُّونَاللَّهَفَاتَّبِعُونِييُحْبِبْكُمُاللَّهُوَيَغْفِرْلَكُمْذُنُوبَكُمْوَاللَّهُغَفُورٌرَحِيمٌ
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS.Ali Imran:31)
Dan Allah Azza wajalla juga berfirman:
فَآمِنُوابِاللَّهِوَرَسُولِهِالنَّبِيِّالْأُمِّيِّالَّذِييُؤْمِنُبِاللَّهِوَكَلِمَاتِهِوَاتَّبِعُوهُلَعَلَّكُمْتَهْتَدُونَ
“Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, nabi
yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya dan ikutilah
Dia, supaya kamu mendapat petunjuk”.
(QS.Al-A’raf:158)
Maka kebaikan itu –wahai para pembaca yang kami cintai-
setiap kebaikan adalah dengan mengikutinya, dan berhukum dengan syari’at dan
sunnahnya, dan kejahatan setiap kejahatan adalah menyelisihi petunjuknya,dan
berpaling dari sunnahnya Shallallahu alaihi wa aalihi wasallam.
Kamis, 20 Agustus 2015
Sejarah Shalat
sholat adalah ibadah
terpenting bagi seorang muslim.Sholat menjadi tolak ukur kesalehan seseorang,
bahkan sholat merupakan amal kunci bagi segala amal lainnya. Meski demikian
jarang sekali orang mengerti bahwa masing-masing waktu sholat yang lima itu
mengandung hikmah dan memiliki sejarah masing-masing.
Sholat Subuh adalah
sholat pertama kali yang dilakukan oleh Nabi Adam As, dua raka'at Subuh
dijalankan oleh Nabi Adam As di bumi setelah diturunkan dari surga.
Waktu itu pertama
kalinya Nabi Adam As melihat kegelapan, begitu gelapnya sehingga ia merasakan
ketakutan yang amat sangat. Namun kemudian kegelapan itu secara lamban mulai
sirna mengusir rasa takut, dan perlahan terbitlah terang. Itulah pergantian
waktu malam menuju pagi. Oleh karenanya, dua raka'at Subuh dilaksanakan sebagai
rasa syukur atas sirnanya kegelapan pengharapan atas datangnya kecerahan.
Nabi Ibrahim As adalah orang pertama yang melaksanakan sholat
Dhuhur, Empat raka’at dhuhur
dilaksanakan, ketika Allah Swt menggantikan Nabi Ismail As yang rencananya
disembelih sebagai Qurban dengan seekor domba. Ini terjadi tatkala siang,
tatkala matahari bergeser sedikit dari titik tengahnya. Empat raka’at itu
menunjukkan beberapa perasaan Nabi Ibrahim, satu raka’at adalah penanda kesyukuran
atas digantikannya Nabi Ismail As. Satu raka’at karena kegembiraan, satu
raka’at untuk mencari keridloan Allah Swt dan satu raka’at lagi sebagai rasa
syukur atas domba pemberian Allah Swt.
Kemudian riwayat sholat Ashar berhubungan erat dengan Nabi Yunus
As. ketika diselamatkan
oleh Allah Swt dari perut ikan Hut. Hut adalah nama ikan yang menelan Nabi
Yunus mengarungi lautan. Dikisahkan, bahwa bentuk ikan hut hampir menyerupai
burung, namun tanpa sayap. Ketika di dalam perut hut itu Nabi Yunus As merasakan
empat macam kegelapan, gelap karena kekhawatiran hasya, gelap di dalam air,
gelap malam dan gelap di dalam perut ikan. Demikianlah Nabi Yunus As keluar
ketika matahari mulai condong ke barat dan sholat lah beliau empat raka’at
sebagai penanda terbebas dari empat macam kegelapan itu.
Sedangkan tiga raka’at sholat Maghrib mempunyai sejarahnya sendiri yang tidak bisa
dilepaskan dari kisah Nabi Isa As ketika berhasil keluar dari kaumnya di
penghujung senja. Tiga raka’at sangat bermakna bagi Nabi Isa As. Satu rakaat
menandai perjuangan beliau menegakkan tauhid dan menafikan semua bentuk
sesembahan kecuali Allah. Satu raka’at untuk menafikan hinaan dan tuduhan
kaumnya atas ibundanya yang melahirkannya tanpa ayah. Dan ini sekaligus
menunjukkan betapa ketuhanan itu hanya milik Allah semata yang Maha Kuasa,
inilah makna satu rakaat yang terakhir.
Dihilangkannya empat kesedihan yang menimpa Nabi Musa As oleh
Allah Swt ketika meninggalkan kota Madyan menjadi sejarah ditetapkannya sholat
Isya empat rakaat. Tercatat empat
kesedihan itu berhubungan dengan istrinya, saudaranya yang bernama Nabi Harun
As, anak-anaknya, dan kesedihan karena kekuasaan Fir’aun. Dan ketika semua
kesedihan itu diangkat oleh Allah Swt di waktu malam, Nabi Musa As pun
melaksanakan sholat empat rakaat sebagai rasa syukur atas segalanya.
Demikianlah semua hikmah
yang melatar belakangi lima sholat fardhu yang diwajibkan kepada semua orang
muslim hingga kini sesuai dengan tuntunan syariah.
(Dinukil dari kitab Sulamunnajah karya Syaikh Nawawi atau nama lengkat Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Ra tanara Al-Bantani Al-Jawi Al-Indunisi)
(Dinukil dari kitab Sulamunnajah karya Syaikh Nawawi atau nama lengkat Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Ra tanara Al-Bantani Al-Jawi Al-Indunisi)
Hadits tentang Sholat
Wajib 5 Waktu
Jabir bin Abdullah Ra
menceritakan bahwa pada suatu siang sebelum Matahari benar-benar di atas titik
atas tertinggi, Rasulullah Nabi Muhammad Saw kembali didatangi oleh Malaikat
Jibril As seraya berkata kepadanya : Bangunlah Wahai Rasulullah dan lakukan
sholat.
Mendengar panggilan ini,
Maka Nabi Muhammad Saw pun segera melakukan sholat Dzuhur ketika Matahari telah
mulai tergelincir.
Ketika bayang-bayang
tampak telah mulai lebih panjang dari sosok asli benda-benda, Malaikat Jibril
As berkata : Bangun dan lakukan sholat lagi.
Demi mendengar perintah
ini pun, Rasulullah Saw kemudian segera melakukan sholat Ashar ketika panjang
bayangan segala benda melebihi panjang benda-benda. Kemudian waktu Maghrib
menjelang dan Malaikat Jibril As berkata : Bangun dan lakukan sholat. Maka
beliau Nabi Muhammad Saw melakukan sholat Maghrib ketika matahari terbenam.
Kemudian waktu Isya`
menjelang dan Malaikat Jibril As berkata : Bangun dan lakukan sholat. Maka Nabi
Muhammad Saw pun segera melakukan sholat Isya` ketika syafaq mega senja merah
menghilang. Waktu sholat Isya’ ini menjadi waktu sholat terpanjang karena
Malaikat Jibril As baru membangunkan kembali Nabi Muhammad Saw ketika fajar
kedua telah mulai menjelang.
Kemudian waktu Subuh
menjelang dan Malaikat Jibril As berkata : Bangunlah wahai Rasulullah dan
lakukanlah sholat. Maka Rasulullah Saw melakukan sholat Subuh ketika waktu
fajar menjelang.
(HR. Imam Ahmad dan Imam Nasa’i dan Imam Tirmidzi)
(HR. Imam Ahmad dan Imam Nasa’i dan Imam Tirmidzi)
Tentang waktu sholat
Subuh ini Abu Hurairah Ra meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah Saw
bersabda : Orang yang mendapatkan satu rakaat dari shalat subuh sebelum terbit
matahari, maka dia termasuk orang yang mendapatkan sholat subuh. Dan orang yang
mendapatkan satu rakaat sholat Ashar sebelum matahari terbenam, maka dia
termasuk mendapatkan sholat Ashar. (HR Imam Muslim)
Peristiwa-peristiwa
tersebut kemudian Allah perintahkan pada umat rasulullah SAW yang dikenal
sebagai isra’ mi’raj
Isra Mi’raj adalah dua
bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Muhammad dalam waktu satu malam
saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam,
karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapat
perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.
Isra Mi’raj terjadi pada
periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi’raj
terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M.
Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab
tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer. Namun demikian, Syaikh
Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan alasan karena
Khadijah radhiyallahu anha meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian,
yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab. Dan saat itu belum ada kewajiban salat lima
waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra
Mi’raj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui
secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mi’raj.
Peristiwa Isra Mi’raj
terbagi dalam 2 peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam “diberangkatkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga
Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi’raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai
ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat
perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
Bagi umat Islam,
peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga, karena ketika inilah
salat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada Nabi lain yang mendapat perjalanan
sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini. Walaupun begitu, peristiwa ini juga
dikatakan memuat berbagai macam hal yang membuat Rasullullah SAW sedih.
Maka,dari peristiwa
isra’ mi’raj tersebut rasulullah bisa memperkenalkan islam lebih dalam kepada
umat manusia,dan menjadi symbol ibadah umat islam di seluruh dunia sampai
kiamat karena perintah shalat turun langsung dari Allah melalui isra’ mi’raj
Kesimpulan:
A.Allah akan membantu
setiap hambaNya yang mau mengikuti jalan Allah terbukti pada kisah nabi Ibrahim
AS dan ismail
B.bersyukurlah atas apa
yang Allah beri karena sesungguhnya ada cahaya dibalik kegelapan,seperti kisah
nabi adam AS
C.Allah sangat mencintai
makhluk makhlukNya,terbukti saat kematian istri nabi Muhammad yang dikenal
sebagai tahun kesedihan,Allah menghibur rasulullah dengan isra’ mi’raj
Kamis, 16 Juli 2015
Unggah-Ungguh Basa
Hai Guys, jumpa lagi nih sama Ane.
kali ini Ane mau ngasih Materi Bhs.Jawa lebih fokusnya pada Unggah-Ungguh Boso. langsung aja ya Guys :
kali ini Ane mau ngasih Materi Bhs.Jawa lebih fokusnya pada Unggah-Ungguh Boso. langsung aja ya Guys :
=>> Unggah-ungguh Basa
a.
Basa ngoko lugu : basa sing tetembungane nganggo
ngoko
Dienggo caturan/percakapan kanggo sapadha
kanca (sapantaran)
Tuladha : Tamune
durung tekan kene
Aku
senen nonton bal-balan
Bapak
ngombe kopi mau esuk
b.
Basa ngoko alus : basa ngoko sing kacampuran
basa krama (sing dikramakake kata ganti lan kata kerja orang II lan III)
Kata ganti orang ll (Kowe = panjenengan)
Kata ganti orang lll (teka = rawuh,
dikongon = diaturi, ngadep = sowan)
Tuladha : bapak
lan ibu lagi sare ing kamar
Tindake
budhe menyang Bondowoso nitih sepur
Bapakku
seneng mirsanni bal-balan
c.
Basa krama lugu : basa sing nganggo krama
padinan (krama jawa timuran)
Tuladha : kula
mboten angsal tumut pakdhe
Kula
dipun kengken mendhet kapur
Adhik
taksih dolan wonten sabin
Dimiati
kala wau sakit benter
d.
Basa krama alus : basa sing tetembungane kabeh
nganggo krama alus
Tuladha : mbenjeng
enjeng ibu kaliyan bapak Marwoto badhe tindak Solo nitih sepur
Bapak
lunga menyang Surabaya numpak sepeda
Krama
aluse = bapak tindak dhateng Surabaya nitih sepeda
ok dirasa cukup pembahasan kali ini. walaupun dikit kayak gini semoga bermanfaat bagi kalian yang sudah membacanya. makasih sudah mampir diBlog Ane terus jelajahi seluruh isi blog Ane. jangan lupa kasih (Like, Comment) :)
SALAM MANIIS
Jumat, 17 April 2015
Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Pengertian Dikotil
Adapun yang dimaksud dengan biji keeping dua (dikotil) adalah
tumbuhan yang apabila kita belah, pada biji itu akan terdapat dua keeping.
Namun, ada kalanya antara keeping yang satu dengan yang lain tidak sama
besarnya. Apabila tumbuhan mempunyai banyak dahan dan ranting, maka dapat
dipastikan tumbuhan tersebut memiliki biji berkeping dua (dikotil).
Tumbuhan biji berkeping dua memiliki jenis akar yang berbeda dengan tumbuhan biji berkeping satu (monokotil). Tumbuhan biji berkeping dua akan memiliki akar tunggang.
Tumbuhan biji berkeping dua memiliki jenis akar yang berbeda dengan tumbuhan biji berkeping satu (monokotil). Tumbuhan biji berkeping dua akan memiliki akar tunggang.
Pengertian Monokotil
Monokotil adalah tumbuhan berkeping biji 1...seperti pada jagung,padi,dll.
Ciri monokotil, yaitu
(1) tulang daun
umumnya sejajar
(2) batang tak berkambium
(3) akar serabut
(4) bagian-bagian
bunga kelipatan 3.
Tumbuhan monokotil dikelompokan menjadi 5 suku,
:Rumut-rumputan (Graminae), ex : jagung, padiPinang-pinangan (Palmae), ex :
kelapa, saguPisang-pisangan (Musaceae), ex : pisang ambon, rajaAnggrek-angrekan
(Orchidaceae), ex : anggrek, vaniliJahe-jahean (Zingiberaceae), ex : jahe,
kunyit
Gambar :
Selasa, 03 Februari 2015
Tafsir Al-Alaq 1-5
2. Penafsiran Mufrodatdan Ayat
2.1. Penafsiran mufrodat surat Al-Alaq 1-5
“Bacalah! Dengan nama Tuhanmu yang menciptakan” (Al-Alaq :1)
Dalam suku kata pertama yaitu “bacalah” telah membuka kepentingan pertama di dalam perkembangan agama ini selanjutnya. Nabi Muhammad SAW diperintahkan membaca wahyu yang akan diturunkan kepada beliau itu diatas nama Allah, Tuhan yang telah menciptakan, yaitu menciptakan manusia.
“Dia telah menciptakan manusia ari segumpal darah ” (Al-Alaq : 2)
Yaitu peringkat kedua setelah nutfah, yaitu segumpal air yang telah terpadu dari mani si laki-laki dengan si perempuan, yang setelah 40 hari lamanya air itu telah menjelma jadi segumpal darah, dan dari segumpal darah itu kelak akan menjelma pula setelah 40 hari menjadi segumpal daging (mudhgah).
Nabi bukanlah seorang yang pandai membaca, beliau adalah ummy, yang boleh diartikan buta huruf, tidak pandai menulis dan tidak pandai pula membaca yanf tertulis. Tetapi malaikat Jibril mendesaknya sampai tiga kali supaya dia membaca. Meskipun Nabi Muhammad tidak pandai menulis, namun ayat-ayat itu akan dibawa langsung oleh malaikat Jibril kepada beliau, diajarkan hingga beliau dapat menghapalnya di luar kepala, dengan sebab itu akan dapatlah beliau membacanya, Allah yang menciptakan semuanya. Rasul yang tak panai menulis dan membaca itu akan pandai kelak membaca ayat-ayat yang diturunkan kepada beliau, sehingga bila mana wahyu-wahyu itu telah turun kelak, akan diberi nama Al-Qur’an. Dan Al-Qur’an itu pun artinya ialah bacaan. Seakan-akan Tuhan berfirma : “Bacalah, atas udrat-Ku dan irodat-Ku”.
Syaikh Muhammad Abduh di dalam tafsir Juz ‘amanya menerangkan : “Yaitu Allah Yang Maha Kuasa menjadikan manusia dari air mani, menjelma jadi darah segumpal, kemudian jadi manusia penuh, niscaya kuasa pula menimbulkan kesanggupan membaca dan menulis.” Maka jika kita selidiki hadist yang menerangkan bahwa tiga kali Nabi disuruh membaca, tiga kali pula beliau menjawab jujur bahwa beliau tidak pandai membaca, tiga kali pula Jibril memeluknya keras-keras, buat meyakinkan baginya bahwa sejak saat itu kesanggupan membaca itu sudah ada padanya, apalagi beliau adalah Al-Insan, Al-Kamil, manusi sempurna. Banyak lagi yang akan dibacanya dibelakang hari. Yang penting harus diketahui bahwa dasar segala yang akan dibacanya itu kelak akan menggunakan dengan nama Allah juga.
“Bacalah! Dan Tuhan engkau itu Maha Mulia” (Al-Alaq : 3)
Setelah di ayat yang pertama beliau diperintahan membaca di atas nama Allah yang menciptakan insane dari segumpal darah, diteruskan lagi menyuruhnya membaca diatas nama Tuhan. Sedang nama Tuhan yang selalu akan diambil jadi sandaran hidup itu ialah Allah Yang Maha Mulia, Maha Dermawan, Maha Kasih dan Sayang kepada makhluknya.
“Dia mengajar (manusia) dengan perantara kalam” (Al-Alaq : 4)
Itulah keistimewaan Tuhan, itulah kemuliyaan yang tertinggi, yaitu diajarkannya kepada manusia berbagai ilmu, dibukanya berbagai rahasia, diserahkannya berbagai kunci untuk membuka perbendaharaan Allah, yaitu dengan qalam. Dengan pena! Disamping lidah untuk membaca, Tuhan pun mentakdirkan pula bahwa dengan pena ilmu pengetahuan dapat di catat, pena adalh beku dan kaku, tidak hidup, namun yang dituliskan pena itu adalh berbagai hal yang dapat dipahamkan oleh manusia.
Sedangkan menurut Ahmad Mushthafa Al-Maraghy : “Yang menjadikan pena sebagai sarana berkomunikasi antar sesame manusia, sekalipun letaknya saling berjauhan. Dan ia tak ubahnya lisan yang berbicara. Qalam atau pena adalah benda mati yang tidak bias memberikan pengertian, oleh sebab itu Dzat yang menciptkan, bensa mati menjadi alat komukasi. Sesungguhnya tidak ada kesulitan bagi-Nya, menjadikan Nabi Muhammad bisa membaca dan memberi penjelasan serta pengajaran, apalagi Nabi Muhammad adalah manusia yang sempurna.”
Disini Allah telah menyatakan bahwa diri-Nya lah yang telah menciptakan manusia dari alaq, kemudian mengajari manusia dengan perantara kalam, demikian itu agar manusia dapat menyadari bahwa dirinya diciptakan dari sesuatu yang paling hina, hingga ia mencapai kesempurnaan kemanusiaannya dengan pengetahuannya tentang hakikat segala sesuatu.
“Mengajari kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (Al-Alaq : 5)
Lebih dahulu Allah Ta’ala mengajarkan manusia menggunakan qalam. Sesuadah dia pandai mempergunakan qalam itu banyaklah ilmu pengetahuan diberikan Allah kepadanya, sehingga dapat pula dicatatnya ilmu yang baru didapatnya ilmu itu dengan qalam yang telah ada dalam tangannnya.
Maka di dalam susunan kelima ayat ini, sebagai ayat yang mula-mula turun, nampak dengan kata-kata singkat Tuhan yang telah menerangkan asal-usul kejadian seluruh manusia yang semuanya sama, yaitu dari segumpal darah yang berasal dari segumpal mani, dan segumpal mani itu berasal dai saringan halus makanan manusia yang diambil dari bumi, yaitu dari hormon, kalori, vitamin dan berbagai zat yang lain, yang semua diambil dari bumi baik dari sayuran, buah-buahan, makanan pokok, dan daging. Kemudian manusia bertambah besar dan dewasa, yang terpenting alat untuk menghubungkan dirinya dengan manusia sekitarnya ialah kesanggupan berkata-kata dengan lidah, sebagai sambungan dari apa yang terasa dalam hatinya, kemudian bertambah juga kecerdasannya, maka diberi pulalah kepandaian menulis.
3. Asbabun Nuzul
3.1. Asbabun Nuzul Surat Al-Alaq 1-5
Disebutkan dalam hadits-hadits shahih, bahwa Nabi SAW mendatangi gua hira’ (hira’ adalah nama gunung di Makkah) untuk tujuan beribadah selama beberapa hari, beliau kembal kepada istrinya, Siti Khadijah untuk mengambil bekal secukupnya. Hingga pada suatu hari di dalam gua, beliau dikejutkan oleh kedatangan malaikat membawa wahyu Illahi. Malaikat berkata kepadanya : “Bacalah!” beliau menjawab “Saya tidak bisa membaca”. Perawai mengatakan bahwa untuk kedua kalinya malaikat memrgang nabi dan mengguncangkan badannya hingga nabi kepayahan, dan setelah itu dilepaskan. Malaikat berkata lagi kepadanya “Bacalah!” Nabi menjawab “Saya tidak bisa membaca”. Perawi mengatakan, bahwa untuk ketiga kalinya malaikat memrgang nabi dan mengguncangkannya hingga beliau kepayahan. Setelah itu barulah nabi mengucapkan apa yang diucapkan oleh malaikat, yaitu surat Al-Alaq 1-5.
Para perawi hadits mengatakan bahwa Nabi SAW kembali ke rumah Khadijah dalam keadaan gemetar seraya mengatakan, “Selimuti aku, selimutilah aku!” kemudian Khadijah menyelimuti beliau hingga rasa takut beliau pun hilang. Setelah itu beliau menceritakan semuanya kepada Khadijah, kemudian Khadijah mengajak beliau menemui Waraqah Ibnu Naufal Ibnu ‘Abdi ‘I-Uzza (anak paman Khadijah), berdasarkan hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa permulaan surat ini merupakan awal ayat-ayat Al-Qur’an diturunkan dan merupakan rahmat Allah pertama yang diturunkan kepada hamba-hamba-Nya, serta kitab pertama ditujukan keapada Rasulullah SAW.
4. Analisa Ayat dalam Konteks Pendidikan.
Perintah membaca merupakan perintah yang paling penting dan berharga yang dapat diberikan pada umat manusia sebagai homo educadum (makhluk yang dapat dan harus dididik). Meski manusia diciptakan berasal dari setetes air mani yang sangat hina akan tetapi manusia adalah makhluk yang dapat dan harus dididik, karena dengan pendidikan maka potensi diniyah dan potensi-potensi kemanusiaan lainnya yang dimiliki setiap orang akan berkembang secara wajar. Melalui pendidikan harkat dan martabat manusia akan terjaga dengan sendirinya dan akan terus menuju kesempurnaan. Dan apabila ia belajar dan berfikir sampai ia memperoleh ilmu pengetahuan maka ia akan menempati derajat yang tinggi, sebagai mana yang dijelaskan dalam surat Al-Mujadalah ayat 11:
“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu dengan beberapa tingkatan.”
2.1. Penafsiran mufrodat surat Al-Alaq 1-5
“Bacalah! Dengan nama Tuhanmu yang menciptakan” (Al-Alaq :1)
Dalam suku kata pertama yaitu “bacalah” telah membuka kepentingan pertama di dalam perkembangan agama ini selanjutnya. Nabi Muhammad SAW diperintahkan membaca wahyu yang akan diturunkan kepada beliau itu diatas nama Allah, Tuhan yang telah menciptakan, yaitu menciptakan manusia.
“Dia telah menciptakan manusia ari segumpal darah ” (Al-Alaq : 2)
Yaitu peringkat kedua setelah nutfah, yaitu segumpal air yang telah terpadu dari mani si laki-laki dengan si perempuan, yang setelah 40 hari lamanya air itu telah menjelma jadi segumpal darah, dan dari segumpal darah itu kelak akan menjelma pula setelah 40 hari menjadi segumpal daging (mudhgah).
Nabi bukanlah seorang yang pandai membaca, beliau adalah ummy, yang boleh diartikan buta huruf, tidak pandai menulis dan tidak pandai pula membaca yanf tertulis. Tetapi malaikat Jibril mendesaknya sampai tiga kali supaya dia membaca. Meskipun Nabi Muhammad tidak pandai menulis, namun ayat-ayat itu akan dibawa langsung oleh malaikat Jibril kepada beliau, diajarkan hingga beliau dapat menghapalnya di luar kepala, dengan sebab itu akan dapatlah beliau membacanya, Allah yang menciptakan semuanya. Rasul yang tak panai menulis dan membaca itu akan pandai kelak membaca ayat-ayat yang diturunkan kepada beliau, sehingga bila mana wahyu-wahyu itu telah turun kelak, akan diberi nama Al-Qur’an. Dan Al-Qur’an itu pun artinya ialah bacaan. Seakan-akan Tuhan berfirma : “Bacalah, atas udrat-Ku dan irodat-Ku”.
Syaikh Muhammad Abduh di dalam tafsir Juz ‘amanya menerangkan : “Yaitu Allah Yang Maha Kuasa menjadikan manusia dari air mani, menjelma jadi darah segumpal, kemudian jadi manusia penuh, niscaya kuasa pula menimbulkan kesanggupan membaca dan menulis.” Maka jika kita selidiki hadist yang menerangkan bahwa tiga kali Nabi disuruh membaca, tiga kali pula beliau menjawab jujur bahwa beliau tidak pandai membaca, tiga kali pula Jibril memeluknya keras-keras, buat meyakinkan baginya bahwa sejak saat itu kesanggupan membaca itu sudah ada padanya, apalagi beliau adalah Al-Insan, Al-Kamil, manusi sempurna. Banyak lagi yang akan dibacanya dibelakang hari. Yang penting harus diketahui bahwa dasar segala yang akan dibacanya itu kelak akan menggunakan dengan nama Allah juga.
“Bacalah! Dan Tuhan engkau itu Maha Mulia” (Al-Alaq : 3)
Setelah di ayat yang pertama beliau diperintahan membaca di atas nama Allah yang menciptakan insane dari segumpal darah, diteruskan lagi menyuruhnya membaca diatas nama Tuhan. Sedang nama Tuhan yang selalu akan diambil jadi sandaran hidup itu ialah Allah Yang Maha Mulia, Maha Dermawan, Maha Kasih dan Sayang kepada makhluknya.
“Dia mengajar (manusia) dengan perantara kalam” (Al-Alaq : 4)
Itulah keistimewaan Tuhan, itulah kemuliyaan yang tertinggi, yaitu diajarkannya kepada manusia berbagai ilmu, dibukanya berbagai rahasia, diserahkannya berbagai kunci untuk membuka perbendaharaan Allah, yaitu dengan qalam. Dengan pena! Disamping lidah untuk membaca, Tuhan pun mentakdirkan pula bahwa dengan pena ilmu pengetahuan dapat di catat, pena adalh beku dan kaku, tidak hidup, namun yang dituliskan pena itu adalh berbagai hal yang dapat dipahamkan oleh manusia.
Sedangkan menurut Ahmad Mushthafa Al-Maraghy : “Yang menjadikan pena sebagai sarana berkomunikasi antar sesame manusia, sekalipun letaknya saling berjauhan. Dan ia tak ubahnya lisan yang berbicara. Qalam atau pena adalah benda mati yang tidak bias memberikan pengertian, oleh sebab itu Dzat yang menciptkan, bensa mati menjadi alat komukasi. Sesungguhnya tidak ada kesulitan bagi-Nya, menjadikan Nabi Muhammad bisa membaca dan memberi penjelasan serta pengajaran, apalagi Nabi Muhammad adalah manusia yang sempurna.”
Disini Allah telah menyatakan bahwa diri-Nya lah yang telah menciptakan manusia dari alaq, kemudian mengajari manusia dengan perantara kalam, demikian itu agar manusia dapat menyadari bahwa dirinya diciptakan dari sesuatu yang paling hina, hingga ia mencapai kesempurnaan kemanusiaannya dengan pengetahuannya tentang hakikat segala sesuatu.
“Mengajari kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (Al-Alaq : 5)
Lebih dahulu Allah Ta’ala mengajarkan manusia menggunakan qalam. Sesuadah dia pandai mempergunakan qalam itu banyaklah ilmu pengetahuan diberikan Allah kepadanya, sehingga dapat pula dicatatnya ilmu yang baru didapatnya ilmu itu dengan qalam yang telah ada dalam tangannnya.
Maka di dalam susunan kelima ayat ini, sebagai ayat yang mula-mula turun, nampak dengan kata-kata singkat Tuhan yang telah menerangkan asal-usul kejadian seluruh manusia yang semuanya sama, yaitu dari segumpal darah yang berasal dari segumpal mani, dan segumpal mani itu berasal dai saringan halus makanan manusia yang diambil dari bumi, yaitu dari hormon, kalori, vitamin dan berbagai zat yang lain, yang semua diambil dari bumi baik dari sayuran, buah-buahan, makanan pokok, dan daging. Kemudian manusia bertambah besar dan dewasa, yang terpenting alat untuk menghubungkan dirinya dengan manusia sekitarnya ialah kesanggupan berkata-kata dengan lidah, sebagai sambungan dari apa yang terasa dalam hatinya, kemudian bertambah juga kecerdasannya, maka diberi pulalah kepandaian menulis.
3. Asbabun Nuzul
3.1. Asbabun Nuzul Surat Al-Alaq 1-5
Disebutkan dalam hadits-hadits shahih, bahwa Nabi SAW mendatangi gua hira’ (hira’ adalah nama gunung di Makkah) untuk tujuan beribadah selama beberapa hari, beliau kembal kepada istrinya, Siti Khadijah untuk mengambil bekal secukupnya. Hingga pada suatu hari di dalam gua, beliau dikejutkan oleh kedatangan malaikat membawa wahyu Illahi. Malaikat berkata kepadanya : “Bacalah!” beliau menjawab “Saya tidak bisa membaca”. Perawai mengatakan bahwa untuk kedua kalinya malaikat memrgang nabi dan mengguncangkan badannya hingga nabi kepayahan, dan setelah itu dilepaskan. Malaikat berkata lagi kepadanya “Bacalah!” Nabi menjawab “Saya tidak bisa membaca”. Perawi mengatakan, bahwa untuk ketiga kalinya malaikat memrgang nabi dan mengguncangkannya hingga beliau kepayahan. Setelah itu barulah nabi mengucapkan apa yang diucapkan oleh malaikat, yaitu surat Al-Alaq 1-5.
Para perawi hadits mengatakan bahwa Nabi SAW kembali ke rumah Khadijah dalam keadaan gemetar seraya mengatakan, “Selimuti aku, selimutilah aku!” kemudian Khadijah menyelimuti beliau hingga rasa takut beliau pun hilang. Setelah itu beliau menceritakan semuanya kepada Khadijah, kemudian Khadijah mengajak beliau menemui Waraqah Ibnu Naufal Ibnu ‘Abdi ‘I-Uzza (anak paman Khadijah), berdasarkan hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa permulaan surat ini merupakan awal ayat-ayat Al-Qur’an diturunkan dan merupakan rahmat Allah pertama yang diturunkan kepada hamba-hamba-Nya, serta kitab pertama ditujukan keapada Rasulullah SAW.
4. Analisa Ayat dalam Konteks Pendidikan.
Perintah membaca merupakan perintah yang paling penting dan berharga yang dapat diberikan pada umat manusia sebagai homo educadum (makhluk yang dapat dan harus dididik). Meski manusia diciptakan berasal dari setetes air mani yang sangat hina akan tetapi manusia adalah makhluk yang dapat dan harus dididik, karena dengan pendidikan maka potensi diniyah dan potensi-potensi kemanusiaan lainnya yang dimiliki setiap orang akan berkembang secara wajar. Melalui pendidikan harkat dan martabat manusia akan terjaga dengan sendirinya dan akan terus menuju kesempurnaan. Dan apabila ia belajar dan berfikir sampai ia memperoleh ilmu pengetahuan maka ia akan menempati derajat yang tinggi, sebagai mana yang dijelaskan dalam surat Al-Mujadalah ayat 11:
“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu dengan beberapa tingkatan.”
Teks Pidato Perpisahan Sekolah SMP
Berikut ini adalah Contoh Teks Pidato Perpisahan Sekolah SMP
Yth. Bapak kepala Dinas Pendidikan atau yang Mewakilinya,
Yang kami hormati Bapak Kepala SMP...........
Yang kami hormati Komite Sekolah, Bapak-bapak dan Ibu-ibu guru, Staff,
Pära tarnu Undangan, serta siswa-siswi SMP............. yang saya sayangi.
Yang kami hormati Bapak Kepala SMP...........
Yang kami hormati Komite Sekolah, Bapak-bapak dan Ibu-ibu guru, Staff,
Pära tarnu Undangan, serta siswa-siswi SMP............. yang saya sayangi.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena pada hari yang cerah ini kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal afiat "Untuk memeriahkan acara Perpisahan Murid SMP...... Angkatan.......
Saya atas nama perwakilan kelas/ketua osis/ketua pelaksana mengucapkan terima kasih kepada Bapak kepala sekolah, Bapak/Ibu guru yang telah menyumbangkan tenaga, pikiran tanpa mengenal waktu dalam membimbing dan memberi arahan guna terlaksananya acara ini, dan saya berterima kasih kepada panitia yang telah mengizinkan saya untuk berdiri di sini menyampaikan salam perpisahan ini di depan pära hadirin sekalian.
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan.Kebanyakan dari kita pasti baru bertemu dan berteman akrab saat bersekolah di sini. Atau mungkin juga ada yang sudah berteman sejak SD atau bahkan sejak masih balita. Alangkah senangnya apabila pertemanan yang telah kita jalin selama tiga tahun ini dapat bertahan selamanya. Seakan tak tergoyahkan oleh apapun tak tergantikan dan tak lekang termakan oleh waktu.
Demikianlah sambutan dari saya. Terima kasih atas segala perhatian dan sekali lagi mohon maaf atas segala kekurangan. Dan Mohon maaf apabila ada salah kata. Terima kasih.
- Teman-teman dan kakak-kakak kelas 9 yang saya cintai,
- Khusus untuk kakak-kakakku kelas 9 yang tercinta,
- Hadirin sekalian,
Demikianlah sambutan dari saya. Terima kasih atas segala perhatian dan sekali lagi mohon maaf atas segala kekurangan. Dan Mohon maaf apabila ada salah kata. Terima kasih.
Langganan:
Postingan (Atom)