Pages

Sabtu, 01 November 2014

Chairil Anwar




Chairil Anwar dilahirkan di Medan, Sumatera Utara pada 26 Juli 1922. Ia merupakan anak satu-satunya dari pasangan Toeles dan Saleha, keduanya berasal dari Kabupaten Lima Puluh kota, Sumatera Barat. Jabatan terakhirnya adalah sebagai bupati Inderagiri, Riau. Ia dijuluki sebagai “Si Binatang Jalan” (dari karyanya yang  berjudul  Aku ), adalah penyair terkemuka di  Indonesia

Nama Chairil mulai dikenal dalam dunia sastra setelah pemuatan tulisannya di Majalah Nisan pada tahun 1942, saat itu ia baru berusia 20 tahun. Hampir semua puisi-puisi yang ia tulis merujuk pada kematian. Namun saat pertama kali mengirim puisi-puisisnya dimajalah Pandji Pustaka untuk dimuat, banyak yang ditolak karena dianggap terlalu individualistis dan tidak sesuai dengan semangat Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya.

Puisis Chairil Anwar menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme, hingga tak jarang multi interpretasi.
                Selama hidupnya, Chairil telah menulis sekitar 94 karya, tremasuk 70 puisi; kebanyakan tidak dipublikasikan hingga kematiannya. Puisi terakhir Chairil berjudul Cemara Menderai Sampai Jauh, ditulis pada tahun 1949, sedangkan karyanya yang paling terkenal berjudul  Aku dan Karawang Bekasi.semua tulisannya baik yang asli, modifikasi, atau yang diduga diciplak, dikompilasi dalam tiga buku yang diterbitkan oleh Pustaka Rakyat. Kompilasi pertama berjudul Deru Campur Debu (1949) kemudian disusul oleh Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus  (1949), dan Tiga Menguak Takdir (1950, kumpulan puisi dengan Asrul Sani dan Rivai Apin) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar